Allah SWT telah menyatakan dalam Al Quranul Karim tentang musuh-musuh Islam yakni musuh-musuh Allah dan Rasul. Iaitu hamba-hamba Allah yang sangat derhaka padaNya, yang tidak mahu mengikut syariat Allah dan yang menentang usaha-usaha memperjuangkan agama Allah. Mereka sangat benci dan dengaki pada orang-orang yang berjuang pada jalan Allah dan berusaha untuk menghalang usaha=usaha perjuangan itu. Di dalam Al Quran, iaitu pada surah yang awal yakni di dalam surah Al Baqarah, sesudah menceritakan tentang ciri-ciri mukmin, terus Allah menceritakan tentang golongan penentang ini. Mari kita lihat siapakah mereka itu. Firman Allah SWT: "Sesungguhnya orang-orang kafir sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman." - Al Baqarah: 6

Itu orang kafir. Terang-terangan mereka menolak ketuhanan Allah. Katalah apa pun tentang Allah dan tentang kebenaran, dia buat tidak dengar saja. Atau kalau dengar dia akan tolak dengan apa cara sekalipun. Pujuk dan rayulah macammana sekalipun ia tidak boleh terima. Dia tetap dengan keyakinan lamanya dan tetap akan menolak kebenaran Islam. Orang-orang kafir bukan tidak percaya Tuhan. Percaya, tapi tidak mahu tunduk kepada Tuhan dan hukum-hakamNya serta menolak Sunnah Rasululllah SAW. Lihat apa kata Allah tentang kepercayaan orang kafir: "Kalau kamu tanya mereka (orang kafir) siapakah yang menjadikan langit dan bumi, maka mereka akan menjawab; Allah." Luqman: 25


Ertinya, orang kafir memang tahu bahawa alam ini diciptakan oleh Allah tapi mereka tidak kenal Allah dan tidak terima hukum-hukum Allah yang disampaikan melalui lidah NabiNya Muhammad SAW. Jadi siapa dari umat Islam ini yang percaya dengan Allah tapi menolak hukum-hukum Allah, menolak cara hidup Islam dan sunnah Nabi, kita bimbang kalau-kalau termasuk dalam kepercayaan orang kafir Allhu a'lam. Selama dari kumpulan orang yang engkar ini. Ada juga manusia yang hipokrit yakni munafik. Allah ceritakan hal mereka (golongan munafik) di awal-awal surah Al Baqarah: "Diantara manusia ada yang mengatakan: Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian. Padahal sesungguhnya mereka itu bukan orang-orang yang beriman. Padahal mereka hanya menipu diri mereka sendiri sedang mereka tidak sedar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya dan bagi mereka seksa yang pedih disebabkan mereka berdusta. Dan bila dikatakan pada mereka: "Jangalah kamu membuat kerosakan di muka bumi." Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang membuat kebaikan" Ingatlah sesungguhnya merekatidak sedar. Apabila dikatakan pada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang lain telah beriman." Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh tapi mereka tidak tahu. Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka menyatakan: "Kami telah beriman." Dan bilakembali kepada syaitan-syaitan, pemimpin-pemimpin mereka atau kawan-kawan mereka, mereka menyatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu. Kami hanyalah berolok-olok." Allah akan membalas olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terumbang ambing dalam kesesatan mereka. Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk. Maka tidak beruntunglah perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk. - Al Baqarah: 8-16

Begitu sekali Allah dedahkan sifat dan ciri-ciri musuh. Siapa ada ciri-ciri ini, sekalipun dia berada dalam jemaah Islam, sama-sama pula berjuang, maka munafiklah dia. Musuh ketat Islam, musuh Allah dan Rasul. Tempatnya di akhirat ialah di dasar neraka sebab mereka ini jahat dan bahayanya lebih daripada orang kafir. Ini adalah kerana mereka menyorokkan permusuhan yang boleh membuatkan orang mukmin yang jahil mudah terpedaya dengan mereka. Tapi orang kafir jelas penolakan mereka yang mana mudahlah dikenalai sebab mereka tidak mengaku Islam dan perbuatannya bukan atas nama Islam. Mereka tidak bekerja seperti gunting dalam lipatan atau duri dalam daging, sepertimana orang munafik. Kerana itulah orang munafik lebih bahaya daripada orang kafir sendiri.

Perlu sekali kita sedar bahawa hari ini orang munafiklah yang lebih bersungguh-sungguh dalam menghalang kebangkitan Islam. Bilangan mereka ramai dan gelanggang mereka cukup strategik untuk tujuan melemahkan dan menakut-nakutkan kita. Jangan sampai tidak tahu hal ini atau jangan sampai tersilap langkah terhadap mereka ini. Selain daripada orang kafir dan munafik Al Quran juga memberitahu tentang Yahudi dan Nasrani. Dalam surah Al Baqarah juga perihal golongan ini dibongkar dan didedahkan sejelas-jelasnya. Tentang Yahudi Allah berfirman "Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu. Padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah lalu mereka mengubah setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui. Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman mereka berkata: "Kami pun telah beriman." Tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja, mereka berkata: "Apakah kamu menceritakan kepada mereka apa yang telah diterangkan Allah kepadamu (yakni tentang Tauratmenceritakan akan kedatangan Nabi Muhammad) supaya dengan demikian mereka umat (Islam) dapat mengalahkan hujahmu di hadapan Tuhanmu; tidakkah kamu mengerti?' Tidakkah mereka (Yahudi itu) mengetahui bahawa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan? Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui al kitab (Taurat) kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga. Maka kecelakaan yangbesarlah bagi orang-orang yang menulis al kitab dengan tangan mereka sendiri lalu dikatakan "Ini dari Allah." Dengan maksud untuk memperolehi keuntungan sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka kerana apa yang mereka kerjakan. - Al Baqarah: 75-79

Tentang Nasrani (Kristian) pula Allah beritahu begini: "Mereka berkata, "Allah mempunyai anak". Maha Suci Allah dari yang sedemikian. Bahkan kepunyaanNya segala yang di langit dan di bumi, semuanya tunduk kepadaNya. (Dia) yang menciptakan langit dan bumi. Dan apabila Dia mahu menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata, "jadilah". Lalu menjadilah ia. Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata, " Mengapa Allah tidak (secara terus) berkata-kata dengan kami atau mendatangkan tanda kekuasanNya?" Demikian juga ucapan umat terdahulu sebelum mereka. Pemikiran mereka sama sahaja. Sesungguhnya Kami telah terangkan beberapa tanda (kekuasaan Kami) kepada kaum yang yakin. - Al Baqarah: 116-118

Semua sekali isi hati dan perangai Yahudi dan Nasrani telah diceritakan dengan 'detail' dalam surah Al Baqarah. Bacalah lagi dalam Quran yang mulia itu. Di sini saya hanya memetik ayat-ayat yang tertentu saja. Allah SWT sesudah memperkenalkan musuh-musuh orang mukmin itu, memberi amaran agar janganlah kita sampai terikut-ikut sikap Yahudi dan Nasrani itu. Firman Allah SWT "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak redha kepadamu sehingga engkau mengikut agama mereka. Katakanlah, "sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk yang sebenar". Dan sekiranya engkau mengikut kemahuan mereka setelah engkau mengetahui kebenarannya, maka tiada lagilah wali dan penolong dari (seksaan) Allah.

Allah telah memberi suatu jaminan kepada kita dengan firmanNya: "Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (iaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan sembahyang dan menafkahkan sebahagian rezeki yang kami anugerahkan pada mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat. Mereka itulah orang yang telah mendapat petunjuk dari Tuhannya dan merekalah orang-orang yang beruntung. - Al Baqarah: 2-5

Sudahkah kita benar-benar yakin dengan yang ghaib (Allah, malaikat, syurga, neraka dll), yang taraf keyakinan itu boleh menentukan sikap lahir batin kita berkait dengan perkara-perkara itu; yang dalam duduk baring dan berdiri teringat-ingatkanNya hingga membuatkan hidup kita seluruhnya diserah untukNya. Dan timbul rasa sangat ingin mendekatkan diri padaNya di samping rasa takut yang tidak terkira kalau tersilap dengan yang ghaib itu yakni Allah SWT? Itulah yang dikatakan beriman dengan perkara-perkara yang ghaib. Sudahkah kita jadi begitu? Kemudian sudahkah kita dirikan sembahyang secara istiqomah, khusyuk dan cukup bilangan wajib dan sunatnya? Yakni sembahyang yang dilakukan sebagai mikraj kehadrat Ilahi dan berkatalah ia pada Tuhannya selaku seorang hamba yang hina dina. Sembahyang yang kekuatannya boleh membuang segala mazmumah dan menghentikan segala keji dan mungkar. Sudahkah sembahyang yang kita dirikan menjaga kita begitu sekali atau sembahyang kita itulah nanti yang akan membawa kita ke neraka kerana sembahyang kita ialah sembahyang yang lalai. Lalai yang tidak mengerti apa-apa dan tidak menghasilkan apa-apa faedah adan kebaikan?

Seterusnya sudahkah kita belanjakan rezeki yang Allah pinjamkan itu di jalan Allah? Berapa peratus gaji kita, kita pulangkan pada empunyanya yakni Allah SWT? Kalau cuma 5% apalah maknanya. Belum boleh dikatakan kamu khalifah Allah sebab khalifah Allah itu mengorbankan semua harta bendanya kembali pada Allah. Atau kalau tidak semua pun hany separuh atau 50%. Barulah terbukti yakin dan cinta kita pada Zat yang sangat berjasa itu. Begitulah diantaranya sifat yang patut kita miliki. Barulah boleh kita rasa kita ini orang Allah atau pembela-pembela agamanya. Dan barulah Allah akan jadikan kita tenteraNya. Barulah Allah akan tolong kita untuk Islamkan negara ini bahkan dunia ini, insya-Allah. Tapi kalau tidak, janganlah berharap dapat kemuliaan dan pembelaan dari Allah, tapi kehinaan seperti firman Allah: "Apakah kamu ambil sebahagian dari isi kitab dan menolak sebahagian yang lain? Tidak ada balasan orang yang bersikap demikian itu melainkan akan hina di dunia. Dan akan dikembalikan ke akhirat pada azab yang bersangatan pedih. Sesungguhnya Allah tiada lalai daripada apa yang kamu lakukan. - Al Baqarah: 85